Mengupas Filosofi La’eeb, Maskot Piala Dunia Qatar 2022

Tuan rumah dari Piala Dunia 2022, Qatar, bersama FIFA meluncurkan secara resmi La’eeb sebagai maskot. Setelah diresmikannya, La’eeb sebagai maskot Piala Dunia Qatar 2022, La’eeb jadi perbincangan hangat para netizen karena bentuknya. Tidak sedikit dari komentar netizen yang beranggapan jika La’eeb ini mirip dengan karakter hantu yang legendaris, Casper.

Mengupas Filosofi La’eeb, Maskot Piala Dunia Qatar 2022, Mirip Karakter Casper?

Mungkin bagi sebagian orang masih belum mengetahui filosofi dari La’eeb ini . Dilansir Four Four Two dari Pikiran-Rakyat.com, maskot yang diusung Piala Dunia Qatar 2022 ini ternyata berdasarkan pakaian tradisional Qatar. La’eeb jika terlihat secara sekilas seperti gambaran hantu dan berbentuk ikan pari. Namun ternyata makna juga filosofinya tidak demikian.

Penggambaran La’eeb ini merujuk pada Ghutra, istilah Arab pada hiasan kepala yang juga populer di negara Arab, atau dikenal juga sebagai keffiyeh. Seperti yang kita ketahui jika hiasan kepala tersebut ialah bagian busana sehari-hari yang berasal dari Qatar juga negara Timur Tengah yang lainnya.

Ketika perhelatan Piala Dunia di Qatar, tentu Anda akan banyak menemukan banyak orang- orang yang menggunakan keffiyeh atau hiasan kepala itu. Filosofinya dimulai dengan nama La’eeb tersebut yakni sebuah kata berbahasa Arab dan berarti ‘pemain yang begitu terampil’.

Disebut Mirip dengan Karakter Hantu dalam Kartun

Sebelumnya, FIFA dan Qatar sudah mengenalkan La’eeb sebagai maskot Piala Dunia Qatar 2022. Adapun beberapa orang juga menyebutnya mirip dengan tokoh hantu pada film kartun, Casper. Banyak penggemar bola penasaran dengan maskot La’eeb yang ada di Piala Dunia ini. Mereka mulai menerka bagaimana pikiran FIFA juga para desainer untuk penciptaan La’eeb ini. Lalu, apakah sebenarnya makna juga cerita maskot La’eeb pada Piala Dunia 2022 di Qatar itu.

La’eeb ini digambarkan sebagai suatu sosok yang khas budaya Arab, terlihat dari bentuknya yang seperti sorban dan banyak digunakan para pria muslim. La’eeb tersebut sekilas terlihat seperti ketika Anda menggunakan gutra, yakni kain penutup kepala untuk ciri khas Arab. Berdasarkan tim pemasaran yang telah menciptakannya, La’eeb memang tidak dimaksudkan guna mempunyai identitas antropomorfik atau bentuk menyerupai manusia yang tetap.

Sosok La’eeb ini membawa suatu slogan keren yakni ‘Now Is All’ yang bertujuan untuk membawa kegembiraan bagi semua orang. Maskot Piala Dunia Qatar 2022 tersebut terungkap pada sebuah video dengan RedOne, yakni penyanyi sekaligus penulis lagu yang merupakan Eksekutif Hiburan Kreatif FIFA yakni Maroko-Swedia. Dalam video itu, La’eeb membawa RedOne menuju “Mascotverse”, suatu alam semesta paralel berwujud kartun dan dihuni maskot Piala Dunia.

Maskot Lain dalam Piala Dunia yang Tak Kalah Menarik

Maskot lain yang tak kalah menonjol serta dapat dikenali pada Piala Dunia sebelumnya yang ada dalam video misalnya Naranjito, jeruk Piala Dunia Spanyol tahun 1982, Juanito, yakni bocah laki-laki pada sombrero Piala Dunia Meksiko tahun 1970, dan juga Pique jalapeno berkumis pada Piala Dunia Meksiko tahun 1986.

La’eeb mempunyai filosofi guna mendorong semua orang supaya mereka percaya pada diri sendiri, dengan slogannya Now is All. La’eeb ini pertama kali diperkenalkan Khalid Ali Al Mawlawi. Ia merupakan Wakil Direktur Jenderal, Communications and Tournament Experience, Deputy Director General, Marketing, Supreme Committee for Delivery & Legacy.

Penggemar sepakbola dari berbagai belahan bumi mana pun pastinya akan menyukai karakter La’eeb yang begitu menyenangkan ini. La’eeb nantinya akan memainkan peran yang penting guna melibatkan penggemar muda dan tua dalam maskot Piala Dunia Qatar 2022.

Leave a comment