5 Kapten Klub yang Bermain Buruk pada Tahun Ini

Kapten sebagai pemain penting yang punyai peranan penting dalam sebuah team. Tetapi, bagaimana nasib team jika perform kapten team malah tidak optimal?

Memakai ban kapten pada suatu team sebagai tanggung-jawab besar. Selainnya harus mempunyai jiwa kepimpinan, si kapten dipilih harus juga jadi instruksi permainan teamnya.

Beban yang tidak enteng berikut membikin tidak sembarangan pemain sanggup dipercayai memakai ban kapten. Selainnya harus pimpin rekanan segrup, kapten harus juga jadi penyambung di antara taktik pelatih dengan permainan.

Kapten harus juga sanggup memberi contoh yang bagus di atas lapangan. Seorang pemain yang menjadi kapten dipercayai jadi pemecah permasalahan saat partnernya turut serta konflik atau jadi penyambung komunikasi dengan wasit.

Tetapi, selama ini ada banyak nama kapten yang malah performanya jelek di atas lapangan. Walau sebenarnya, mereka sebagai kapten-kapten dari team besar yang berada di Eropa.

Lalu, siapa kapten-kapten yang performnya tidak optimal di teamnya selama musim ini? Berikut lima kapten team elite Eropa yang performanya jelek.

Seamus Coleman

Everton sekarang ini ada di rangking ke-17 dalam klassemen sementara Premier League. Club bimbingan Frank Lampard itu cuman memiliki jarak satu point dengan zone kemunduran.

Sorotan ke arah ke Seamus Coleman. Pemain belakang asal Irlandia itu tidak memberikan inspirasi di baris perahanan Everton pada musim ini.

Pemain berumur 33 tahun itu ialah seorang pimpinan yang bagus, tetapi umur mulai mengganggu performnya. Coleman baru menyumbangkan 1 gol dan assist untuk teamnya.

Kasper Schmeichel

Leicester City ialah team Premier League yang lain yang jalani musim dengan jelek. The Foxes saat ini tersuruk di status keduabelas dalam klassemen Premier League.

Leicester mempunyai rekor pertahanan terjelek nomor enam di liga. Kapten sekalian penjaga gawang mereka Kasper Schmeichel tidak ada di tingkat terbaik.

Pemain berumur 35 tahun itu tidak sanggup jaga gawangnya dari bungkusukan banyak gol. Sekitar 59 gol sudah bersarang di gawang Schmeichel dalam 35 laga di semua persaingan.

Koke

Juara bertahan La Liga Atletico Madrid diprediksi akan kembali memimpin liga pada musim ini. Tetapi, performa Los Rojiblancos tidak stabil dan kehilangan peluang untuk menjaga gelar.

Beberapa pemain yang paling dihandalkan Diego Simeone sudah tampil menyebalkan pada musim ini. Terhitung kapten mereka Koke.

Koke secara stabil menunjukkan performa rerata pada musim ini. Ada argument jika Atletico Madrid sudah bermain lebih bagus saat si pemain tengah mangkir.

Sergio Busquets

Barcelona pada akhirnya memperlihatkan perform yang stabil di bawah bimbingan Xavi Hernandez. Blaugrana sekarang telah naik ke rangking ke-3 dalam klassemen La Liga.

Tetapi, Barcelona masih perlu mengubah besar scuad mereka pada panas musim ini. Mereka perlu mendapati pemain tengah baru untuk gantikan Sergio Busquets telah ada di senja profesi.

Busquets yang menggantkan Lionel Messi sebagai kapten khusus Barcelona sekarang ini sudah mencapai umur 33 tahun. Performa pemain tengah asal Spanyol itu kelihatan turun mencolok pada musim ini.

Harry Maguire

Harry Maguire tampil hebat pada musim 2020/2021 bersama Manchester United dan timnas Inggris. Tetapi, ia sekarang menjadi satu diantara pemain terjelek yang berada di scuad The Red Devils pada musim ini.

Maguire terlihat labil dan kurang optimis. Ia kerap lakukan kekeliruan fatal hingga Manchester United banyak kehilangan point utama dalam beberapa laga Premier League.

Mayoritas fans Manchester United inginkan Maguire dicabut dari kedudukannya sebagai kapten team. Performnya tidak juga lebih baik selama ini.

Leave a comment